Penmas

Sejarah perkembangan Departemen PLS dimulai sejak berdirinya jurusan Ilmu Pendidikan Masyarakat (IPENMAS) di lingkungan PTPG Bandung pada tanggal 21 September 1956. Seirama dengan peningkatan dan perkembangan obyek materiil yang dihadapinya, maka pada tanggal 19 Mei 1960 jurusan IPENMAS berganti nama menjadi jurusan Ilmu Pendidikan dan Pekerjaan Kemasyarakatan (IPPK) serta pada tanggal 26 Juni 1964 berdasarkan hasil konferensi IKIP di Cibulan berubah nama menjadi jurusan Pendidikan Sosial (PENSOS). Sesuai dengan hasil keputusan konperensi Pendidikan Sosial seluruh Indonesia ke I di Bandung tahun 1971 yang kemudian dikukuhkan oleh Surat Keputusan Rektor IKIP Bandung tanggal 31 Desember 1971 nomor 539/SP.Pst/ Ak/1971, nama jurusan tersebut berubah nama menjadi jurusan Ilmu Pendidikan dan Pengembangan Sosial (IPPS). Namun demikian perubahan nama jurusan sejak IPENMAS PTPG, IPPK-FKIP/A UNPAD, PENSOS IKIP dan sekarang jurusan IPPS FIP IKIP Bandung, tidak mengubah esensi dan prinsip yang disandangnya.

IPPS meskipun secara esensial jurusan ini mempunyai persamaan dengan jurusan Pedagogik, namun mempunyai fokus bidang garapan yang berbeda ialah lapangan pendidikan di luar persekolahan. Oleh karena itu perbedaan ini jelas mewarnai tujuan, isi, fungsi dan peranannya. Dharma pendidikan dari jurusan ini bukan hanya merupakan/diarahkan kepada mempersiapkan tenaga pendidik di luar sekolah, melainkan juga melayani perkuliahan kelengkapan bagi profesi keguruan dengan dasar-dasar pendidikan dan penelitian sosial.

Tri Dharma penelitian dan pengembangan Pendidikan Luar Sekolah dari jurusan ini dilakukan oleh dua lembaga yang merupakan counterpartnya ialah Lembaga Penyelidikan Kemasyarakatan (LPK) dan Lembaga Alat Peraga Pendidikan (LAPP). Dharma pengabdian masyarakat dari jurusan ini amat menonjol dengan terselenggaranya ratusan proyek penelitian dan pengembangan sosial mulai dengan lembaga pemerintah tingkat kabupaten, propinsi sampai tingkat pusat (Departemen Sosial, Lembaga Research Nasional, dsb).

Karena sifat dari tujuan dan program jurusan IPPS, maka pengabdian masyarakat merupakan salah satu kegiatan yang dilembagakan. Suatu hal yang patut disayangkan, semenjak kelahiran IKIP, dharma penelitian pendidikan yang sebelumnya dibina secara erat dengan LPP, LPK, LAPP, menjadi kurang jelas kaitannya, kalaupun tidak dapat dikatakan terputus sama sekali.

Semenjak tahun akademik 1979, pada jurusan IPPS dibuka program D1 PLS untuk memenuhi kebutuhan tenaga bagi Direktorat Jenderal PLSPO. Nama Jurusan PLS secara resmi mulai digunakan sejak diterbitkan surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 0174/0/1983 tentang penataan jurusan pada Fakultas di lingkungan Universitas dan Institut Negeri. Perubahan nama ini kemudian dikukuhkan dengan surat keputusan Rektor IKIP Bandung Nomor 6744/PT.25.R/Q/tanggal 10 September 1983, dan pada tahun 2014 berdasarkan Nomeklatur UPI semua Jurusan berganti nama menjadi Departemen Pendidikan Luar Sekolah, dan pada Tahun 2018, dengan banyaknya kajian-kajian yang dilakukan oleh para dosen, dan penetapan program studi yang harus sesuai dengan Benchmarking maka  ditetapkan oleh Surat Keputusan Rektor UPI BHMN Nomor 7011/UN40/HK/2018 tentang Perubahan Nama Departemen dan Program Studi di Lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia, dimana awalnya Pendidikan luar Sekolah berubah menjadi Pendidikan Masyarakat.

Para perintis, pelopor, pendiri dan pengembangan  jurusan/departemen  ini antara lain tercatat : Prof. Sadarjun Siswomartojo (alm), Prof. Dr. R.A. Santoso, M.Sc.Ed. (Alm), kemudian Ny. Rahayu Hanafiah, M.Sc.Ed., Drs. Bohar Soeharto yang ditunjang pula oleh Prof. Dr. Suparjo Adikoesoemo (alm), Mr. G. Silitonga, Mr. Soepardo (alm), Dr. (HC) M. Sutardjo Kartohadikusumo (alm), Prof. Mr. Sumantri Praptokusumo (alm), Prof. Ir. Anwas Ardiwilaga (alm).

[WD_Button id=4002]