UPI, Bandung. Program Studi Perpustakaan dan Sains Informasi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia kembali menggelar kuliah umum dalam rangka pelaksanaan Program Praktisi Mengajar yang ketiga kalinya pada Kamis, 02 Mei 2024. Kuliah umum ini mengangkat tema “Cultural Stewards: The Evolving Role of Museum Librarians in Preserving and Sharing Cultural Treasures” dengan lancar diselenggarakan perdana secara luar jaringan (luring). Kuliah umum ini dihadiri oleh mahasiswa Perpustakaan dan Sains Informasi angkatan 2021.

Kuliah umum dibuka dengan sambutan dosen pengampu Suci Yanti Ramadhan, M.A. yang mengatakan bahwa keilmuan kita luas hingga beririsan dengan berbagai lembaga negara, narasumber yang hadir hari ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi teman-teman mahasiswa yang sedang melaksanakan studi.

Pada kesempatan kali ini, narasumber yang diundang yaitu Yuli Windyani, S.S.I. sebagai pustakawan perpustakaan Museum Konperensi Asia Afrika. Selama pematerian, beliau menyampaikan pengalamannya mengelola perpustakaan ini. Beliau mengenalkan layanan yang ada di perpustakaan, kegiatan yang dilakukan, pengalaman menyenangkan dan lingkungan serta budaya kerja di perpustakaan MKAA.  Sebagai perpustakaan berjenis khusus, perpustakaan MKAA memiliki kegiatan yang juga tidak terlepas dari Museum KAA itu sendiri, sehingga koleksi yang dilayankan diutamakan masih dalam lingkup KAA dan sejarah Indonesia secara umum. Narasumber juga memaparkan tantangan yang dihadapi mulai dari digitalisasi, kerusakan koleksi, promosi perpustakaan, hingga language barrier dengan pemustaka berbahasa asing. Namun, secara keseluruhan menurut beliau menjadi pustakawan di Perpustakaan MKAA merupakan hal yang menyenangkan dan memperoleh banyak pengalaman yang tidak bisa dirasakan sebelumnya.

Setelah pematerian selesai, kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Pada sesi ini mahasiswa sangat antusias untuk bertanya berbagai macam pertanyaan berkaitan dengan materi narasumber. Topik pertanyaan melingkupi pengalaman narasumber dalam menghadapi pemustaka yang beragam dan dari berbagai negara, layanan perpustakaan yang bisa diakses oleh pemustaka, kegiatan yang seringkali dilaksanakan di perpustakaan, koleksi perpustakaan termasuk bagaimana perawatan koleksi yang langka dan bersejarah agar tetap bertahan, hingga strategi perpustakaan dalam meningkatkan kepuasan pemustakanya. Banyak hal yang dikupas dalam sesi tanya jawab ini, sehingga mahasiswa mendapat banyak insight baru mengenai pengelolaan perpustakaan khusus yang bertugas mempertahankan sejarah Indonesia.

Sebelum acara berakhir, moderator menyampaikan kesimpulan dari pematerian yang telah selesai dipaparkan. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan penutup dari dosen pengampu Angga Hadiapurwa, M.I.Kom. dan closing statement dari narasumber. Setelah itu, acara secara simbolis ditutup oleh MC dan dilakukan foto bersama untuk mengabadikan momen praktisi mengajar ini. (Kontributor: Davina Putri Ainny/ Editor: Hafsah Nugraha, Diemas Arya Komara)