Islam merupakan agama rahmatan lil ‘alamiin. Cahaya islam menerangi segala aspek kehidupan manusia. Aspek pendidikan, sosial, politik dan ekonomi. Bahkan islam mengatur hingga hal-hal detail kehidupan manusia di bumi Allah ini. Alquran dan Sunnah merupakan wasiat Rasulullah SAW., agar umatnya memegang erat keduanya.

Mahasiswa sebagai insan akademis, sebagai pemuda harapan bangsa, memiliki peran yang begitu dalam memajukan peradaban bangsa ini, bangsa Indonesia. Khususnya mahasiswa muslim yang memiliki peran sebagai pilar negara, haruslah memgang teguh prinsip keyakinan yang berdasarkan pada Alquran dan Sunnah. Maka dari itu, hendaknya setiap aktivitasnya tak melanggar syariat yang telah ditentukan. Melihat napak tilas pemuda Islam zaman dahulu yang karya-karyanya terukir sejarah dengan tinta emas, seperti Muhammad Al-Fatih yang berhasil menaklukan Konstatinopel, Badiuzzaman Said Nursi yang sudah menjadi ulama terkenal di Turki sejak usianya belasan tahun, mereka bisa mencapai puncak karyanya tak lain karena dalamnya pemahaman mereka terhadap agama Islam dan kesadarannya untuk bisa mengamalkan nilai-nilainya.

Teringat beberapa baris pesan yang dilontarkan Imam Asy-Syahid Hasan Al-Banna untuk para pemuda, singkatnya pesan itu berbunyi : “… Dasar keimanan itu adalah nurani yang menyala, dasar keihklasan itu adalah hati yang bertaqwa, dasar semangat adalah perasaan yang menggelora, dan dasar amal adalah kemauan yang kuat. Hal itu semua tidak terdapat kecuali  pada diri pemuda …”.

                   Kajian merupakan hal yang sangat diperukan dalam pendalaman keilmuan dan pengetahuan seseorang. Dengan melakukan kajian terhadap suatu kajian ilmu, seseorang akan menjadi lebih paham arti dan hikmah dari ilmu tersebut. Dalam kajian suatu ilmu bukan hanya diketahui secara mendasar, tetapi didapatkan juga esensi atau kepentingan dari ilmu yang dibahas. Salah satunya ilmu keislaman, yang perlu dikaji bahkan penting untuk dikaji. Kajian mengenai keislaman merupakan suatu penyangga dalam beragama, yang tentu untuk menjadi penyangga tersebut perlunya kekuatan dari segi isi dan kebermaknaan suatu ilmu keislaman.

Peningkatan keilmuan bagi mahasiswa tentu harus berbeda, sebab mahasiswa mempunyai peran peting bagi lingkungannya. Melalui kajian ini, mahasiswa diajak untuk mampu memahami ilmu keislaman secara lebih mendalam dan menyeluruh. Mahasiswa perlu memiliki budi pekerti luhur yang dapat dipenuhi melalui aplikasi pemahaman keislaman salah satunya. Sehingga mahasiswa dengan berbagai pesan pentingnya, mampu menempatkan diri dan bermanfaat bagi lingkungan, masyarakat, keluarga dan dirinya sediri.

Dengan landasar tersebut Hima Tekpend melaksanakan kegiatan kajian akhwat Hima Tekpend yang telak terlaksana pada tanggal. Kamis, 19 Desember 2019 di Ruang workshop FIP lt.9 yang bertemakan Salahkah Aku Mencintaimu? Cinta adalah Anugerah.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *